Langsung ke konten utama

GIGI GOYANG PADA ANAK

Gigi susu merupakan gigi pertama anak sebelum tumbuhnya gigi permanen. Pertumbuhannya sendiri memiliki urutan tertentu. Meski nantinya akan tanggal dan digantikan dengan gigi permanen, gigi susu perlu dirawat dengan baik karena akan memengaruhi pertumbuhan gigi permanen kelak.


Gigi susu memiliki banyak fungsi, di antaranya :

  • Sebagai penjaga ruang gigi permanen.
  • Sebagai pembentuk wajah.
  • Sebagai pembantu anak bicara dengan jelas, serta mengunyah makanan.
Gigi susu umumnya tumbuh ketika anak berusia antara 6-24 bulan. Meski umum tumbuh pada usia anak 6 bulan, pada sebagian anak, gigi susu bisa tumbuh saat usianya kurang dari 6 bulan. Sedangkan, gigi permanen biasanya akan tumbuh secara bertahap saat anak berusia 6-7 tahun.

Kebersihan gigi dan mulut anak perlu dijaga dengan baik saat gigi susu tumbuh. Hal tersebut dilakukan agar gigi susu dapat tumbuh dengan baik, sehingga pertumbuhan gigi permanen tidak terganggu. Berikut sejumlah indikasi kesehatan yang mengharuskan anak untuk mencabut gigi susu ke dokter!

SAAT GIGI SUSU MULAI GOYANG
Gigi susu yang mulai goyang adalah pertanda bahwa harus segera dicabut. Sebenarnya, penanganan di rumah dapat dilakukan, yaitu dengan menggoyangkan gigi tersebut setiap hari. Jika kondisi gigi dan mulut aman, ibu dapat mencabutnya dengan menggunakan kapas dingin atau benang yang diikat di bagian gigi yang goyang, kemudian cabut secara cepat.

Jika tidak ingin mengambil risiko, biarkan gigi susu copot dengan sendirinya. Ibu juga bisa menemui dokter gigi di rumah sakit terdekat untuk mencabut gigi susu. Serahkan pada ahlinya, agar tidak menimbulkan masalah kesehatan lain, atau trauma pada anak.

TIDAK ADA RUANG UNTUK TUMBUHNYA GIGI PERMANEN
Ukuran rahang yang kecil umumnya disertai dengan ukuran gigi susu yang juga kecil. Padahal, ukuran gigi permanen yang nantinya akan tumbuh bisa saja memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada gigi susu sebelumnya. Persediaan ruang yang kurang memadai akan membuat gigi permanen dan gigi susu saling menumpuk dan terlihat tidak rapi.

Bukan itu saja, gigi permanen juga bisa saja sulit keluar karena tidak memiliki cukup ruang, karena terhalang oleh gigi susu yang lain. Satu-satunya pilihan untuk memperbaiki struktur gigi adalah dengan pemasangan kawat gigi. Kawat gigi bukan hanya berfungsi untuk meratakan gigi saja, tapi juga untuk memperbesar ukuran rahang yang kecil.

SAAT GIGI SUSU MENGALAMI KARIES
Saat gigi susu anak mengalami pengikisan atau berlubang karena terlalu sering mengonsumsi makanan manis, mereka bisa saja mengalami gigi karies. Karies pada gigi akan menyebabkan rasa sakit yang dapat berujung pada anak yang terus menangis dan rewel. Jika sudah begitu, sebaiknya ibu temui dokter untuk melakukan pencabutan gigi. 

SAAT GIGI SUSU MENGALAMI INFEKSI
Saat gigi susu mengalami kerusakan parah akibat infeksi, kerusakan biasanya akan meluas sampai ke bagian pulpa, yaitu lapisan paling dalam pada gigi setelah enamel dan dentin yang tersusun dari pembuluh darah, saraf, serta jaringan lunak lainnya. Saat kondisi tersebut terjadi, bakteri akan lebih mudah masuk dan tinggal di dalam pulpa. Jika efek rasa sakit akibat bakteri tersebut tidak dapat mereka dengan pemberian antibiotik, maka mencabut gigi susu menjadi pilihan terbaik.

Peralihan gigi susu dan gigi permanen akan melalui proses tanggal, karena harus ada ruang bagi gigi permanen untuk tumbuh. Terkadang ada kondisi yang mengharuskan anak untuk mencabut gigi susu agar pertumbuhan gigi permanennya tidak terganggu. Jadi, selalu perhatikan tandanya, agar penanganan tepat dapat dilakukan.

Penting agar si Kecil terbiasa dalam merawat gigi-giginya saat nantinya gigi permanen sudah tumbuh menggantikan gigi susu yang tanggal. Sikatlah gigi secara rutin 2 kali sehari pada pagi dan malam sebelum tidur, serta periksakan ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.


jangan lupa follow akun sosial media kami :


Tiktok

Instagram

Fanpage

Facebook

Youtube


Terima Kasih


www.rsuwajakhusada.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL RAMSAY HUNT SYNDROME

Sobat sehat semua pasti sudah mengenal penyanyi luar Justin Bieber kan. Nah baru-baru ini viral sebuah vidio Justin Bieber yang memperlihatkan kondisi wajahnya yang sedang mengalami RAMSAY HUNT SYNDROME . Apasih Ramsay Hunt Syndrome itu ?... Yuk kenali Tanda dan Gejalanya. RAMSAY HUNT SYNDROME ADALAH : Menurut keterangan dari National Organization for Rare Disorders, RHS adalah kelainan saraf langka yang ditandai dengan kelumpuhan saraf wajah (facial palsy) dengan ruam yang memengaruhi telinga atau mulut. TANDA DAN GEJALA RAMSAY HUNT SYNDROME Dua tanda dan gejala utama RAMSAY HUNT SYNDROME adalah: 1. Ruam merah yang menyakitkan dengan lesi lepuh yang berisi cairan di luar, dalam, dan sekitar satu telinga. 2. Kelemahan atau kelumpuhan wajah di sisi yang sama dengan telinga yang terkena. Biasanya ruam dan kelumpuhan wajah terjadi pada waktu yang bersamaan. Terkadang satu gejala  bisa muncul lebih dulu sebelum gejala lainnya, ada pula yang tidak mengalami gejala ruam. jangan lupa follow a

OPERASI KATARAK RSU WAJAK HUSADA

Katarak adalah penyakit mata yang ditandai dengan kekeruhan lensa mata sehingga penglihatan menjadi kabur. Kondisi ini umum terjadi pada lansia akibat pertambahan usia dan bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata sekaligus. Lensa mata adalah bagian transparan di belakang pupil (bulatan hitam di tengah mata). Organ ini berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk melalui pupil tepat ke retina agar objek dapat terlihat jelas. Seiring bertambahnya usia, protein pada lensa mata akan menggumpal dan secara perlahan membuat lensa menjadi keruh dan berkabut. Hal ini menyebabkan kemampuan lensa untuk memfokuskan cahaya berkurang. Akibatnya, penglihatan menjadi kabur dan tidak jelas. Jika tidak ditangani, katarak dapat menyebabkan kebutaan. Berdasarkan hasil penelitian terbaru, 81% kebutaan dan gangguan penglihatan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Gejala Katarak Beberapa tanda dan gejala katarak, antara lain: Pandangan kabur seperti berkabut. Melihat lingkaran di sekeliling cahaya. P

FOTOTERAPI RSU WAJAK HUSADA

Fototerapi atau terapi sinar adalah salah satu metode perawatan yang dilakukan untuk menangani kondisi bayi kuning. Berubahnya warna kulit bayi menjadi kuning sering kali disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin. Yuk, ketahui lebih jauh seputar fototerapi untuk mengatasi kondisi bayi kuning. Sakit kuning atau dalam istilah medis disebut jaundice bisa terjadi pada siapa saja, termasuk bayi. Kondisi bayi kuning dapat menyebabkan kulit dan bagian putih mata (sklera) pada bayi tampak kekuningan. Kondisi bayi kuning dapat muncul pada hari ketiga setelah dilahirkan dan menghilang dengan sendirinya saat bayi berusia 2 minggu. Bayi lahir prematur umumnya lebih rentan mengalami kondisi ini. Salah satu perawatan paling efektif dan umum digunakan untuk menangani bayi kuning adalah fototerapi.  Bahkan, fototerapi untuk kulit sudah dilakukan sejak beribu tahun yang lalu dengan memanfaatkan paparan sinar matahari sebagai sumber alami ultraviolet. Penyebab Bayi Kuning yang Membutuhkan Fototerapi