Masyarakat di sekitar kita sering sekali mendengar bahkan mengucapkan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Tapi pada hakekatnya tak banyak orang yang mengerti dengan tepat tentang apa sih yang dimaksut dengan hipertensi. Untuk mengetahui tentang penyakit ini, Yuk kita pelajari bersama sama…
PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi adalah pengertian atau istilah medis dari tekanan darah tinggi. Istilah tekanan darah sendiri bisa digambarkan sebagai kekuatan dari sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh yang merupakan pembuluh darah utama. Besarnya tekanan yang terjadi bergantung pada resistensi dari pembuluh darah dan seberapa intens jantung untuk bekerja.
Seseorang dapat mengalami tekanan darah tinggi apabila semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan akibat sempitnya pembuluh darah pada arteri. Hipertensi dapat diketahui dengan pemeriksaan secara rutin pada tekanan darah. Hal ini direkomendasikan untuk dilakukan setiap tahun oleh semua orang dewasa.
Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi jika angka tekanan darah sistolik dari pengukuran selama dua kali berturut-turut memperlihatkan hasil yang lebih besar dari 140 mmHg, dan/atau angka tekanan darah diastolik menunjukkan hasil yang lebih besar dari 90 mmHg.
Apa sistolik dan diastolic itu?
Sistolik dan diastolic adalah angka yang menunjukkan kekuatan kemampuan otot jantung dalam memompa darah. Dimana dapat didefinisikan secara rinci berupa:
- Angka pertama atau sistolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak.
- Angka kedua atau diastolik mewakili tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detaknya.
JENIS HIPERTENSI
Hipertensi terbagi menjadi dua jenis, yaitu hipertensi primer dan sekunder. Berikut penjelasan tentang penyebab hipertensi ini:
1. Hipertensi Primer
Sering kali, penyebab terjadinya hipertensi pada kebanyakan orang dewasa tidak dapat diidentifikasi. Hipertensi primer cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun yang akhirnya semakin parah jika tidak dilakukan penanganan.
2. Hipertensi Sekunder
Beberapa orang memiliki tekanan darah tinggi karena alami kondisi kesehatan yang mendasarinya. Hipertensi jenis ini cenderung terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah lebih tinggi dibandingkan hipertensi primer.
TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI
Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul, antara lain:
- Sakit kepala
- Mimisan
- Masalah penglihatan
- Nyeri dada
- Telinga berdengung
- Sesak napas
- Aritmia
- Kelelahan
- Mual dan/atau muntah
- Kebingungan
- Merasa cemas
- Nyeri pada dada
- Tremor otot
- Adanya darah dalam urine
Hipertensi memiliki istilah the silent killer atau penyakit yang membunuh secara diam-diam. Hal ini karena penderita hipertensi umumnya tidak mengalami gejala apa pun sampai tekanan darahnya sudah terlalu tinggi dan mengancam nyawa.
Oleh sebab itu, penting untuk rutin memeriksakan tekanan darah, baik secara mandiri atau dengan datang ke dokter.
FAKTOR RESIKO HIPERTENSI
Factor resiko adalah orang-orang atau siapa saja yang berpotensi untuk terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah:
- Jika Anda berusia lebih dari 65 tahun
- Berasal dari ras kulit hitam
- Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan
- Memiliki keluarga yang mengidap tekanan darah tinggi
- Mengonsumsi terlalu banyak garam dan kekurangan buah maupun sayuran
- Tidak melakukan olahraga teratur
- Mengonsumsi banyak alkohol atau kopi (atau minuman kafein lain)
- Merokok
- Kurang tidur atau mengalami kesulitan tidur
- Mengalami stres
PENCEGAHAN HIPERTENSI
Sejauh ini, apabila seseorang sudah memeriksakan dirinya ke dokter dan terdiagnosa hipertensi atau tekanan darah tinggi, maka hipertensi tersebut tidak akan bisa disembuhkan total. Namun hanya dapat di kendalikan dan dicegah dengan beberapa cara antara lain:
- Mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran.
- Batasi asupan garam (menjadi kurang dari 5g setiap hari).
- Kurangi konsumsi kafein yang berlebihan.
- Berhenti merokok.
- Berolahraga secara teratur.
- Menjaga berat badan.
- Mengurangi konsumsi minuman beralkohol.
- Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh.
- Menghilangkan/mengurangi lemak trans dalam diet.
KAPAN KITA HARUS KE DOKTER?
Setiap orang dewasa disarankan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah setiap tahunnya. Dokter juga kemungkinan akan merekomendasikan pengukuran tekanan darah jika telah didiagnosis hipertensi atau memiliki faktor risiko dari penyakit ini. Anak-anak juga dapat diukur tekanan darahnya sebagai bagian dari pemeriksaan tahunan.
Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala di atas. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir terjadinya dampak negatif sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan.
info yang sangat bermanfaat nih buat sobat sehat semuanya, jika sobat sehat mengalami gangguan seperti diatas jangan ragu2 untuk segera periksakan ke Poli Spesialis Penyakit Dalam RSU Wajak Husada bersama
dr. Gerry Permadi, Sp.PD yang praktek setiap
hari : SENIN, RABU & KAMIS : Pukul 07.30 - 09.00 WIB
Komentar
Posting Komentar