Baby blues syndrome adalah kondisi yang dialami oleh sebagian besar ibu yang baru melahirkan. Mengapa terjadi Baby Blues? Hal ini dikarenakan beberapa factor yang dialami oleh ibu baru yang berlangsung secara bersamaan.
Baby blues merupakan masalah psikologis yang umum dialami oleh ibu setelah melahirkan. Kondisi ini menyebabkan ibu lebih emosional dan sensitif, seperti mudah sedih, cemas, lelah, lekas marah, sering menangis, kurang nafsu makan, sulit tidur, dan sulit konsentrasi.
Hampir sebagian besar wanita bisa mengalami baby blues setelah melahirkan. Meski terkadang gejalanya terlihat sepele, baby blues bisa berdampak negatif bagi ibu dan bayi jika diabaikan dan tidak segera ditangani dengan tepat sebelum mengarah pada Post Partum Depresion.
Lantas apa saja ciri-ciri seseorang mengalami baby blues? Mari kita cari tahu penyebab, ciri-ciri dan cara mengatasinya…
APA ITU BABY BLUES SYNDROME?...
Baby blues syndrome adalah perasaan sedih, cemas, sering menangis yang dialami banyak wanita di masa-masa awal setelah melahirkan. Kondisi ini cenderung muncul pada hari ke-2 atau ke-3 pascapersalinan.
Umumnya, baby blues akan berlangsung selama beberapa hari dan paling lama hingga 2 minggu. Baby blues dialami oleh 4 dari 5 orang tua baru atau sekitar 80 persen. Kondisi ini dapat dialami oleh orang tua baru, sudah berapa kalipun ia melahirkan, dari segala usia, pendapatan, budaya atau tingkat pendidikan.
Baby blues dapat hilang dengan sendirinya, tanpa perawatan khusus, intervensi atau pengobatan. Namun, apabila gejala tidak hilang setelah beberapa minggu atau malah terasa memburuk, ibu mungkin menderita depresi pascamelahirkan (postpartum depression).
Pasalnya, sekitar 10% wanita mengalami postpartum depression. Tidak seperti baby blues, depresi pascamelahirkan adalah masalah yang lebih serius dan tidak boleh diabaikan.
CIRI CIRI BABY BLUES…
Ciri yang paling mencolok pada ibu yang terkena baby blues adalah perubahan suasana hati yang drastis. Seperti saat suasana hati ibu senang, tiba tiba berubah drastis menjadi sedih dan langsung menangis. Tapi tak hanya itu, adapun beberapa ciri yang timbul ketika seseorang mengalami baby blues antara lain :
- Kelelahan sehingga membuat ibu tidak mampu mengurus diri sendiri.
- Merasa mudah tersinggung, mudah marah, dan cemas.
- Kesedihan, kemurungan, kecemasan.
- Menangis.
- Kehilangan selera makan.
- Sulit tidur.
- Merasa kewalahan dengan tugas bayi.
- Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan
Hingga saat ini, penyebab baby blues masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya kondisi ini, yaitu :
Perubahan hormon
Setelah melahirkan, tubuh akan mengalami perubahan kadar hormon yang cukup drastis. Pada masa ini, kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh akan menurun. Hal ini dapat memicu terjadinya perubahan suasana hati atau mood swing serta perasaan lelah dan tertekan.
Sulit beradaptasi
Sulit beradaptasi dengan perubahan yang ada dan tanggung jawab baru sebagai ibu bisa menjadi penyebab baby blues. Banyak ibu baru yang merasa kewalahan untuk mengurus segalanya sendiri, termasuk mengurus kebutuhan buah hati.
Kurang tidur
Siklus tidur bayi baru lahir yang belum teratur menyebabkan ibu harus terjaga di malam hari dan menyita banyak waktu tidur mereka. Kurangnya waktu tidur yang terus-menerus ini akan membuat ibu kelelahan dan tidak nyaman. Hal inilah yang juga bisa memicu gejala baby blues, seperti perasaan sedih dan mudah tersinggung.
Riwayat gangguan kesehatan mental
Wanita juga memiliki risiko lebih besar mengalami baby blues atau depresi pascamelahirkan, jika memiliki riwayat gangguan kesehatan mental, seperti depresi, bipolar, atau gangguan kecemasan.
Kurangnya Support System di Lingkungan Sekitar
Terkadang ibu melahirkan merasa sendiri ditengah ramainya keluarga sekitarnya. Seperti kurangnya support suami saat menyusui tengah malam, adanya adat istiadat lingkungan atau kurang nyaman ketika ibu masih berasa di lingkungan asing seperti rumah mertua atau keluarga lainnya.
Cara Mengatasi Baby Blues
Baby blues umumnya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar 2 minggu. Meski begitu, jika Anda mengalaminya, kondisi ini perlu dikelola dengan baik agar tidak sampai mengarah pada post partum depresion. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi baby blues meliputi :
- Tidur cukup.
- Istirahatlah saat bayi sedang tidur siang.
- Makanlah makanan yang baik dan dapat meningkatkan mood.
- Jalan-jalan untuk menghirup udara segar dan sinar matahari
- Sempatkan untuk melakukan olahraga
- Terima bantuan ketika orang lain menawarkannya.
- Santailah, Jangan khawatir tentang tugas Anda tetapi fokus saja pada diri sendiri dan bayi.
- Jangan berekspektasi terlalu tinggi tentang merawat bayi.
Untuk meredakan gejala baby blues dan menemukan solusi terbaik, Anda bisa bertukar cerita dengan ibu baru lainnya atau orang terdekat mengenai perasaan yang Anda alami. Dengan begitu, beban pikiran Anda pun bisa terasa ringan.
Di tengah momen bahagia menyambut Si Kecil, baby blues pasti terasa aneh dan tidak wajar bagi Anda. Namun, perlu diingat bahwa hal ini normal dan dialami oleh banyak ibu lainnya. Untuk menghadapi hal ini, Anda membutuhkan banyak dukungan fisik maupun moral dari orang-orang di sekitar Anda.
Namun, jika keluhan baby blues yang Anda alami menetap sepanjang hari hingga lebih dari 2 minggu, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater agar Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
jangan lupa follow akun sosial media kami :
Terima Kasih
Komentar
Posting Komentar